Judul : Coretan Rindu Untuk Ibu
Karya : Kama Rasta
Bagiku kau sebuah inspirasi yg tak bisa aku lukiskan
Kau laksana kejora yg terang menghangatkan
Malam ini bolehkah kupinjam diary hatimu yg bersahaja
Biarkan kubelajar menapaki sebuah tautan yg manis dari sebuah cerita
IBU...walau sudah tak ada haru biru dan air mata yg selalu mengharap kasih darimu utk menopang lelahku
aku masih bisa berdiri disini dengan jejakku
dan aku masih bisa ungkapkan rasa ini lewat bait-bait rinduku buatmu
Inilah kemampuanku IBU
dengan belajar menderu sebuah keikhlasan darimu seharusnya aku mampu memberi kado terindah untukmu
Sebuah rasa cita, cinta dan ketulusan
IBU...yang terlalu indah dan rapi dlm ceritamu adalah badai ini pasti berlalu
IBU...mengertilah bingkai cintamu pasti bisa aku abadikan dengan caraku yg tak henti menyerap semua budi baik kasihmu
Jika kau ijinkan aku meminjam hatimu sebentar sebuah aksara cinta yg tulus dari pembelajaran hidupmu adalah sesuatu yg pernah terhenti untukku
Apa yg bisa aku hadiahkan untukkmu walau secuil rasa yg kau pernah pintakan padaku
Tak akan pernah bisa menggantikan walau doa dan air mataku membuatkan garis kasih yg tak bertepi dan tiada batas untukmu...
Judul : Di Rumah Duka
Karya : Winarni Dwi Lestari
memasuki beranda,
aroma maut begitu wangi.
lembar-lembar dinding
yang selama ini menabiri muka
sekali lagi harus menyerap cela.
empat soko guru berdiri seabad sudah
lengannya tak lelah
menyangga tak terbilang doa
sekali lagi harus pasrah menadah luka.
bangku-bangku masih hangat
oleh perbincangan kebaikan
karena hari ini setitik keburukan
harus disembunyikan jauh-jauh
dari mata izrail
yang meninggalkan jejak ketukan
pada daun pintu.
yang menanggalkan jejak langkah
di lantai nan tabah terinjak sejarah
dan ikhlas memeluk raga
didinginkan usia.
jendela menutup telinga
dari beribu prasangka.
batin-batin selayaknya bercermin
pada bening kacanya.
dan atap tetap mati-matian
menutup rapat ratap dari maut
yang suka memeras air mata.
rumah ini terlalu tua untuk menangis
sebagai anak kecil yang tersesat hilang
dari arah pulang.
Judul : Nafas-Nafas Kelembutan
Karya : Hari Untoro Dradja
Mendung berarak arakan
Petir sambar menyambar
Awan kelabu berkejar kejaran
Nafas keluar masuk terengah engah.
Pucuk daun melambai
Pohon tinggi menyapu awan
Pokok pangkal penyebab utama
Nafas lembut menepis hawa nafsu.
Nafas ngos ngosan
Dadapun kembang kempis
Kalau nafas itu kendaraan nafsu
Perjalanan hati mengendalikan amarah.
Berlari cepat berkejaran
Nafaspun tersengal sengal
Ketika nafas engap engapan
Hati gelagapan didikte hawa nafsu.
Jiwa jiwa yang tenang
Nafaspun longgar di kalbu
Hati sanubari yang luas dan lapang
Nafas lembut mengucap Asma Tuhan.
Judul: Pantai dan Gelombang
Karya: Jonathan Pujakesuma
Cinta kita ibarat pantai dan gelombang
Diriku bagaikan pantai dan dirimu bagaikan gelombang
Gelombang datang menerjang pantai tanpa diundang.
Gelombang pergi meninggalkan pantai tanpa bisa ditahan
Begitu pula cintamu pada diriku
Kau datang membawa cintamu tanpa kuundang
Kau pergi membawa cintamu tanpa bisa kutahan
Kini tinggallah diriku meratapi kepergianmu
Aku sadar bahwa cinta tak harus memiliki
Izinkanlah aku membawa cintamu di dalam mimpi
Aku titipkan rinduku dalam setiap nafasmu
Simpanlah cintaku sebagai tanda kita pernah bersama
Judul : Biarkan
Karya : May Soebiakto SMT
Biarkan
Biarkan ada rasa rindu belum berbalas
Biarkan ada cinta selalu tertanam dihati
Biarkan bayangan ini selalu hadir
Biarkan
Biarkan
Biarkan selalu ada rindu penuh cinta
Biarkan selalu ada sapa hanya dihati
Biarkan selalu terus mencintai
Biarkan
Biarkan
Biarkan
Hanya untukmu sayangku cintaku
Biarkan walau belum bisa memiliki
Judul : Romansa Senja
Karya : Puisi NRS
Semilir menari di ujung senja
Berdesis kencang geliat lajunya
Kala mata terpana
Menatap indahnya pelangi
Yang bercengkerama menghias nabastala
Bagai indahnya hari
Ketika cinta ada menyetubuhi jiwa
Merasuk syahdunya hingga sukma
Gejolaknya mampu mengalihkan dunia
Tersemai buncahan rasa yang berbunga
Wahai engkau puan
Lembut suara nan manja
Berpadu kasih dalam buai romansa
Menyatu pada nyanyian semesta
Tumpahkan gelora cinta
Tercipta canda rayu penuh puja
Jangan biarkan berlalu tanpa kata
Bahagia tumbuh dalam rahimah cinta
Judul : Tabir hampa
Karya : Softly Muslimah
Hampaku karena tak mendekat padaMU
Galauku karena tlah melupakan adaMU
duh
Jiwaku gersang
Asaku hilang
Dan bila ku merindu
Dalam kalbu dititik jenuh
Adalah serindu2nya padaMU
jiwaku haus akan hadirMU
Sungguh
Iblis ciptaMU tlah memperdayaku
Menipuku dg merawat rasa hampa
Memperdayaku dengan meneruskan rasa galau dan resah
Adalah kasihMU yg luar biasa
Tenggelamku tanpaMU
Tak menghijabku dari cintaMU
Masih pula KAU tarik dasar sanubariku
Menuju titian mendekatiMU
Pada awal pagiMU
Pada bentang siangMU
Pada tengah malamMU
dan pada seluruh waktu
Sejatinya hanyalah milikMU
Bimbing aku wahai penguasa jiwa
Jangan biarkanku berjalan tanpa arah
Taburkan rahmat dan ridloMU ya azza wajalla
Dalam setiap gerak dan langkah
Judul : Bayang
Karya : Shahrizankaya Bin Ayobjutawan
Lembaran kamus itu
menjilid perkisahan dulu
tercetak erti rindu
kuhemat penuh syahdu
naskhah tak terbuku
renyuk ke dasar kalbu
gurindam bunga layu.
Impi melonjak tinggi
bak langit di hujung jari
mempercayai tanpa mengetahui
hembusan bayu nyalaan api
terpercik dari manisnya ilusi
rindu seakan tiada bernyali
tewas sendiri diajari sunyi.
Andai gemulai taruhan bicara
mustahil jiwa jadi bahana
berbayang dengan sengaja
membias gelita menutup warna
namun Tuhan mengirim cahaya
sampai waktu tabir antara kita
tersingkap tanpa pinta.
Tandang bidadari beribu watak
tidaklah rupa tulus mencorak
tingkah bisa merubah rentak
sekelip mata mana tercampak
merafak rindu nan berontak
bak jasad ditembus ceracak
merpati putih busana gagak.
Judul : Bisikan Sapa Latif Cinta
Karya : Mawar Futida
Kekasih
Bisikkan latif cinta pada kalburasa
Agar aku dapat melipat rasaragu
Atas segala gejolak dada
Berkecamuk di relung-relung rindu
Ini nelangsa kuhaturkan pada-mu
Sejak matahari sepenggalah
Hingga saat ini siang menyala
Masih mengolah rasa yang berseteru
Kekasih sudahi
Ingin berdamai dengan hati
Agar luruh segala nelangsa
Sungguh tak mampu
Tanpa-mu aku hanya bisa menangis menyembilu
Judul : Sebuah Penantian
Karya: Purnama Bersajak
Satu nama ku sematkan dalam doa
Harapan nyata dari sebuah cinta
Agar ku dengannya selalu bersama
Dengan sebuah ikatan janji setia
Berdegup rasanya jantungku
Kala ku tatap lekat netra matamu
Sungguh Indah memang ciptaan Tuhan yang satu ini
Hingga ku tak bisa pergi mencari pengganti
Jika kau tanya kenapa bisa ku mencintainya
Aku tak kan pernah tau jawabannya apa
Sebab cinta ini tumbuh dengan sendirinya
Tanpa ada alasan yang sebenarnya
Kuharap semoga lekas disegerakan
Niat baik untuk menata masa depan
Kuharap memang kita dipersatukan
Disebuah tempat singgasana yang bernama pelaminan
Judul : Luka & Senyuman
Karya : HR.Firmanzah
Sudah mulai reda luka yg ada
Terimakasih waktu telah mengiris semua
Dia yang meminta
Dia juga yang kembali dengan senyumnya
Dan bodohnya aku kembali tersenyum pada nya
Entah ini apa dan mengapa
Setelah tercipta luka dari nya
Aku mencoba membisu
Tapi diamku tidak bisa membendung senyummu
Sudahlah
Mungkin cinta sudah mengalahkan luka ku.
Share This :
0 comments