ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

KUMPULAN PUISI SINGKAT "MATA HATI"

March 01, 2022
KUMPULAN PUISI SINGKAT "MATA HATI"



Judul : Mata Hati
Karya : Hari Untoro Dradjat


Ide tertulis di kertas buram

Gagasan makin berkembang

Semakin tinggi tumpukan sampah

Semakin banyak gagasan ditumpahkan.


Sematkan arah dan tujuan

Ombak tak lepas dari lautan

Samudera nan luas tak berbatas

Lautanpun tak terlepas dari pantainya.


Di tepi pantai memercik buih

Sampahpun dipinggirkan ombak

Kalau gagasan sudah semakin teguh

Kesadaran di dalam sanubari dilepaskan.


Di dalam suatu gagasan di buku besar

Tercatat adanya kisah hidup Al-Khafi

Peristiwa perjalanan arus bolak-balik

Hidup kembali setelah tiga ratus tahun.


Dihempaskan arus balik

Sampah dibuang ke tepian

Di dinding batas arus balik kembali

Kesadaran spiritual itulah mata hati.


Judul : MAWAR BIRU
Karya : AINI QARIRA


Mawar biru semburat warnamu menggambarkan hati ku yang selalu biru

Entah sejak kapan aku mengenalmu dan mulai mencintaimu mawar biru

Mawar biru semburat warnamu mengambarkan seluruh perjalanan hidupku yang selalu biru

Entah karena kau mawar atau karna biru mu yang membuat ku jatuh hati

Mawar biru semburat warnamu mengambarkan warna hidupku yang selalu biru

Entah ketika kelopak birumu mulai luruh atau warnamu mulai memudar aku tetap mencintaimu Mawar biru

Mawar biru entah sampai kapan aku akan mencintaimu

yang ku tahu...selalu........selamanya......seumur hidupku.........


Judul : BISIK SAKRAL RATRI
Karya : Mawar Futida



Kau datang begitu saja

Mengecup kening dan meniup ubun-ubunku

Syahdu ...


Entah ini mi'raj ke berapa

Kau menatap lekat tanpa sekat

Menuntunku membaca tanda-tanda

Berbisik tentang keagungan semesta


"Diam, tenanglah tak perlu risau

Bila sesekali ada gerimis ujian

Badai rindu yang mengobrak abrik

Seluruh rasa di dada

Yakini aku selalu dekat


Tak berjarak oleh ruang waktu

Karena kau menjadi rusuk

Senantiasa berdetak dekat dengan jantungku


Bagaimana aku bisa jauh

Tak akan pernah menjauh

Rasakan selalu geletar kasih yang bermukim di hatimuku

Mari kugandeng menirwana menuju cahaya cinta abadi"


Aku tertegun tergugu dalam bisu

Aroma tubuhmu masih tersisa

Di antara hening ruang kalbu

Biar saja tetap begitu

Hingga gerbang waktu

Menemu arah ujung temu


Judul : pemuja rahasia
Karya : Joko S



aku adalah sebuah misteri

Saat rasa mulai datang dan terasa

Sampai manis indah dirimu dapat aku gapai.

Semua sepertinya sama.


Diriku,inginku dan inti pintaku

Luas yang tak mewakili 1 kata pun

Artimu, yang bahkan dirimu tak mampu.

Ukurannya terlalu tipis dalam sanggupmu.


Kata inginku lebih dari puisi

Telaahmu berbatas sebidang asa

Aku menyebar tak terpatah dan bendung

Lukisan artiku,lebihi batas-batas logikamu.


Jadilah aku begini, dan seperti ini

Undanglah mereka para pujangga

Semua akan buta akan telaah aku tentang dirimu

Ucapalah semesta,bila hanya berbatas itu sia.


Aku dan rasa sukma jiwaku

Lebih dari hanya kata tahu akan diri dan batasmu

Mungkin sukar untuk tahu dan mengerti

Namun begitulah tahta dirimu dalam sukma jiwaku.


Judul : KASIH IBU
Karya : Nashrullah



Menangisku dipelukanmu

Bahagiaku dipelukanmu

Takutku dipelukanmu

Sakitku dipelukanmu

Ibu, Aku rindu pelukan hangat mu


Ibu

Tak ada yang lebih mengerti disaat aku sakit Selain engkau

Ibu

Tak ada yang lebih mengerti disaat aku bersedih selain engkau

Ibu

Tak ada yang lebih mengerti disaat aku bahagia selain engkau


Ibu...

Kasihmu takkan pernah bisa terbayar

Walau gunung emas adalah bayarannya


Nafas terengah-engah

Peluh keringat berbulir-bulir

Menjerit kesakitan

Perih terkoyak-koyak

Air mata menetas

Darah bercucuran menjadi saksi


Tapi masih saja engkau sempat menghawatirkan ku

Sebelum engkau meneguk segelas air putih


Itu saja kasihmu tak tahu apa yang setimpal bisa membalasnya.


Ibu...

Kasihmu ku dikandung badan

Kasihmu ku dilahirkan

Kasihmu ku ditimang-timang

Kasihmu ku dibesarkan

Kasihmu tak terhitung banyaknya


Karena kasihmu adalah titisan dari Rahmat Tuhanku

Rahmat Tuhan yang banyak dilupakan oleh anak Manusia.


Judul : TERIRIS TIPIS
Karya : Rekyan setiati



Pedih perih terasa nyeri

Luka kecil yang kau sayatkan

Direnung hati ini

Dijiwa rentang ini


Ketidak sengajaan yang kau toreh

Telah melukai hati terdalam

Rasanya bagai tertusuk belati

Yang tiada obatnya


Goresan penamu

Sanjungan mesramu

Syair syair indahmu

Semua bukanlah untukku


Irisan tipis dikeping hati

Buat nyeri seluruh tubuh ini

Kau tak pernah mengerti

Arti tatap mata ini


Judul : KUNANTI
Karya : Krian Sidoarjo



Aku berdiri tegak disini

Menanti penuh cinta saat kau kembali

Tak usah ragu dalam diamku

Karena dalam hatiku hanya ada namamu


Duhai kekasih dalam ketidakpastian

Aku merajut berjuta kerinduan

Walau amat abu-abu

Aku benar sangat merindu


Jarak merentang kita

Rindu mendua dalam sengketa

Kunanti hadirmu walau rindu ini salah

Hingga raga menanti begitu lelah


Kunanti engkau kan menjengukku

Walau aku yakin kau tak mungkin melangkah

Tapi aku terus menunggu

Dalam penantian yang begitu gundah


Duhai kekasih dalam bayangan semu

Aku cumbu kerinduan yang tak pernah bersatu

Tangisan pun kian mengharu biru

Kunanti hingga raga mati karena kita tak satu


Judul : Biarkan Langit Menatap Kita
Karya : Kolaborasi Aksara



Jemari gemulai

menari di atas keyboard

dalam aksara indah

nyanyian merdu jiwa


Jemari menari lincah, ikuti kata hati yang merindu, hati berbunga-bunga seolah dapat hadiah begitu sapaku kau balas manja


Sentuhan rasa

menjelma bait bait puisi

syair seindah rasa di hati


Terbuai hati, terpaut kata pujangga, seolah kau nyata hadir nya


Aku menatapmu, mendekapmu

lalu aku berbisik

biarkanlah langit menatap kita

saat kau di sini dalam rindu

dalam cinta yang indah


Aku biarkan diri tenggelam dalam hangatnya pelukan aksara mu,mulut terdiam, hati bergetar hebat menahan hasrat yang membuncah


Bukan oleh mimpi

ketika lelap

atau saat bayangmu

mengusik khayalku


Ketika selembar doa

ku kirim menemanimu

hingga esok tiba

dalam pesona jingga

di senja yang lain


Judul : Kenangan
Karya : Arie Satria Pratama



saat kaki telah melepuh, jalan dimataku serasa patah ..

hingga nafasku tak lagi berjiwa , kala udara kepedihan mengisi

paruku tanpa lelah .


kapan detik nafasku ini berhenti menghela , kapan getir ini lelah mencambuk ku ,

padahal aku telah tak berdaya lagi ,bahkan airmata pun tak lagi kupunya


mungkin sudah saatnya aku berhenti, untuk menjejalimu dengan

segala rasa yang kurasa , agar ketenangan dan kebahagiaan ,

dapat kau rasakan tanpa ada lagi aku yang selalu mengusik .


hingga biarlah aku dalam sudut ruang yang hening ,

bernafas dengan hayalan , dan menghibur diri dalam sebuah mimpi .


meskipun aku tahu, jika tanpamu detak kebahagiaanku tak akan lagi berdenyut,

namun biarlah , sebab hatimu telah kau beri padanya ,

Cinta telah kau serahkan untuknya

dan tak ada lagi aku..

Untukku..


dan hari ini , maafkanlah rasaku ...

yang telah menghadirkan resah pada tiap hela nafasmu ...


letak kan saja hatiku di bawah kakimu

atau lemparkan saja

tidak apa apa jika terserak

biarlah aku yang akan memungutinya

dengan perih

dengan air mataku yang tercecer


lalu pergilah sayang

jangan katakan apa apa

nanti tangisku makin keras
Share This :

1 comments