ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Kumpulan Puisi Singkat "Ayahku, Guruku dan Pintu Surga Bagiku"

September 26, 2022


Ayahku, Salah Satu Pintu Surga Bagiku


Ayah, adalah salah satu pintu surga
 

Memang ayah tidak mengandungmu

Tapi darahnya mengalir di darahmu

Namanya pun melekat di namamu

 

Memang ayah tidak melahirkanmu

Memang ayah tidaklah menyusuimu

Tetapi nafkah dari tetesan keringatnya

yang kemudian menjadi air susumu

 

Memang ayah tak menjagamu setiap saat

tapi tahukah engkau dalam do’a dia sering menangis dengan menyebut namamu

Pelukan ayahmu mungkin tidaklah sehangat dan seerat ibumu

Karena kecintaannya dia takut tidak sanggup melepaskanmu

 

Tangisan ayah mungkin tidak pernah kau dengar

Karena dia ingin terlihat kuat

Agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya

Ketika engkau merasa tidak aman dan butuh perlindungan

 

Rasululloh Shalallahu Alaihi Wa salam  bersabda : 

 

Ayah adalah  pintu tengah di Surga , silahkan pilih, kau tinggalkan pintu itu atau kau jaga dia"  

(Sunan Ibnu Majah 3663.)

 

Subhanallah, begitu besarnya perhatian serta kebaikan yang telah dia berikan untukmu,

Sayangi ayah kita

Tutup aurat agar kelak tidak ada ayah yang akan menjadi korban siksaan di akhirat

Karena ulah kita anak perempuannya


 

Karya: Neng Rani

Judul: Ayah

 

Ayah

Aku rindu akan hadirmu

Sosokmu yang selalu aku rindukan 

Disaat aku kesepian dan sendirian 

 

Ayah

Beristirahatlah dengan tenang disana

Kanku kirimkan doa 

Agar Kou tenang di alam surga

 

Ayah

Seandainya kou masih ada disini

Dinsampingku Menemani di setiap hari

Kanku taburkn keluh kesah ku tentang kehidupan yang sungguh menyiksa ini

 

Ayah

Selama ini aku rapuh

Aku dilema tentang semuanya

Akankah aku berhenti 

ataukah aku bertahan

Menjalani kehidupan

yang menurutku meyakitkan

 

Ayah

Sesungguhnya aku lelah

Dengan semua kenyataan yang ada

Aku lelah dengan semua 

derita yang kuterima 

Tapi aku juga harus menyadari

Bahwa hidup ini memanglah ngeri

 

Ayah

Aku akan tetap berjuang 

Doakanlah anakmu ini agar bisa

terus maju dan bertahan 

demi sebuah kebahagiaan

Anak-anakku di masa depan


 

Karya : Al As’ari

Judul : Ayahku Guruku

 

Ayah diusiaku yang tidak muda lagi

Baru aku menyadari kalau ayah adalah guruku yang hebat

 

Ayah

Ayah mendedikasikan hidupnya untuk menjadi guru

Ayah menahan ujian yang berat  berkepanjangan hingga akhir hayatnya

Ayah tahu dengan menjadi guru dirinya tidak akan kaya

Dan juga tidak akan dihargai oleh sebagian orang

 

Ayah sadar betul bahwa keberhasilan guru tidak dapat di ukur hanya dari sisi materi

Tapi keberhasilan guru diukur dari seberapa sukses muridnya

 

Ayah sekarang aku baru tahu kalau ayahku adalah seorang Guruku yang hebat

Ayah sadar betul kalau ilmunya diberikan kepada semua orang

Dengan latar belakang yang berbeda

kemampuan yang berbeda

sifat yang berbeda

karakter yang berbeda

bahkan akhlaknya pun berbeda

 

Ayah tahu betul bahwa tidak semua murid ayah akan mengingat dan mengenang jasa ayah

Ayah tahu betul bahwa ada diantara murid ayah yang akan  mendurhakai ayah 

bahkan mungkin ada yang menghina dan memusuhi ayah

tapi ayah tetap ikhlas memberikan mereka tuntunan 

agar mereka menjadi besar

 

Baru aku tahu ayah adalah guruku yang hebat

Ayah, Ayah ingin aku seperti ayah

mewarisi sifat dan seperti ayah karna aku adalah anak ayah

 

Ayah ingin kelak aku menjadi guru yang hebat bagi anakku

Terimakasih ayah atas tauladan, bimbingan, motivasi dan cinta Ayah kepadaku

Tapi ayah anakmu ini sungguh tak mampu menjadi seperti ayah

 

Ampunkan anakmu ini Ayah

yang tidak mampu menjaga amanah mu

Maafkan atas tindakan Lancang muridmu yang juga anakmu ini Ayah

 

Ayah

Dunia ini sudah berubah ayah

Dunia ini hanya memandang materi

Dunia ini memang sudah di penghujung ayah

 

Ayah maafkan muridmu yg sekaligus anakmu 

tak mampu menjadi seperti mu

Bagiku Ayah adalah guruku yang terbaik di antara guru-guruku yang baik

 

 

Judul : Bila Aku Tua Nanti

Karya : Iswar Efendi

 

Anakku,

Bila aku tua nanti

Andai aku jatuhkan gelas atau terlepas piring dari genggamanku

Aku berharap kamu tidak menjerit marah kepadaku

Karena tenaga orang tua sepertiku semakin tidak kuat dan lemah karena sakitku

Pandangan mataku semakin kabur

Kamu harus mengerti dan bersabar denganku

 

Anakku,

Bila aku tua nanti

Andai tutur kata ku lambat atau perlahan 

Bahkan aku tidak mampu mendengar apa yang kamu katakan

Aku berharap kamu tidak menjerit padaku

“Ayah apakah kamu tuli  ?”

“Ayah apakah kamu bisu ?“

 

Aku minta maaf anakku

Aku semakin menua anakku

Aku semakin lemah anakku

 

Anakku,

Bila aku tua nanti

Andai aku selalu saja bertanya tentang hal yang berulang-ulang

Aku berharap kamu tetap sabar mendengar dan melayaniku

Seperti aku sabar menjawab semua pertanyaanmu saat kamu kecil dulu

 

Anakku,

Bila aku tua nanti

Andai aku berbau busuk, amis dan kotor

Aku berharap kamu tidak tutup hidung atau muntah dihadapanku

Dan tidak menjerit menyuruh aku mandi

 

Badanku lemah

Tenagaku hilang

Kekuatanku memudar

Kakiku gemetar

Tolong Mandikanlah aku seperti aku memandikanmu semasa kamu kecil dulu

 

Anakku,

Bila aku tua nanti

Seandainya aku sakit

Temanilah aku

Aku ingin anakku berada bersamaku

 

Anakku,

Bila aku tua nanti

Waktu kematianku sudah tiba

 Aku berharap kamu akan memegang tanganku 

Memberi kekuatan untuk aku menghadapi kematianku

 

Jangan cemas

Jangan menangis

Hadapi dengan keridhoan

 

Aku berjanji padamu

Bila aku bertemu Allah

Aku akan berbisik padaNya 

Supaya senantiasa memberkati dan merahmati kamu 

Kerana kamu sangat mencintai dan mentaatiku

 

Terima kasih banyak telah mencintaiku

Terima kasih banyak telah menjagaku

Aku mencintaimu lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri


Share This :

0 comments