ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

KUMPULAN PUISI SINGKAT "KISAH SEMALAM SAMPAI KIDUNG LURUH SUKMA"

February 21, 2022

PUISI SINGKAT "KISAH SEMALAM SAMPAI KIDUNG LURUH SUKMA"

KUMPULAN PUISI SINGKAT "KISAH SEMALAM SAMPAI KIDUNG LURUH SUKMA"


Karya : Syair Senja

Judul : Kisah Semalam


Engkau mengajakku

Menyanyikan lagu rindu

Untuk meracik temu

Pada hati yang risau

Terdayuh


Engkau ingin bercerita

Tentang sebuah kisah dalam dunia dongeng

Putri salju yang cantik

Dan aku yang ambruk

Dalam lamunan penuh kelam


Engkau ingin bercerita

Kisahkan kembali luka yang hampir sembuh

Tepiskan sarayu yang merayu

Dewi malam yang temaram

Egois yang membatu


Engkau ingin bercerita

Tentang seorang gadis

Yang daksanya ayu

Bermandikan puisi

Mengenakan diksi yang rucita


Dan aku

Yang engkau temui semalam

Lihatlah, kan kutulis sebuah puisi

Mengisahkan pertemuan itu

Dan itu sungguh sebuah musibah



Karya : Cahyo AS

Judul : Lentera Kasih



Nyanyian kasih yang kau lantunkan

Kepada anak dan tambatan hatimu

Laksana secercah cahaya lentera

Menembus gulita dan samar dunia


Kadang kau kesampingkan akumu

Demi anak sang penghuni masa depan

Agar tak buta tuli mata telinga

Di kala menatap kenyataan hidup


Oh, Ibu nyanyian kasih yang kau suguhkan

Adalah wujud seluruh pengorbananmu

Nyanyian kasihmu takkan sumbang

Meski harus rela kau dera derita


Di mataku engkaulah mahaguru

Dari semua yang pernah mengajariku

Tentang makna hidup serta kehidupan

Yang tak terukur oleh apapun jua

Oh, Ibu ...



Karya : Hari Untoro Dradjat

Judul : Nada, Irama dan Melodi



Seruling bambu

Suara alunan merdu

Bunyi nyanyian suara kalbu

Hembusan angin buluh perindu.


Tiupan berbunyi nyaring

Dengarkanlah suara rintihan

Keluhan dari kedalamam batin

Siraman air pegunungan jatuh di pancuran.


Ritme suara alam

Ditangkap oleh kearifan

Kerinduan akan kedamaian

Kelembutan ilham penuh keindahan.


Kerinduan di hati

Rintihan dalam sanubari

Keluhan rasa ingin bertemu

Pertemuan nada dan melodi.


Nada, irama dan melodi

Harmoni keselarasan bunyi

Seruling bambu memecah sunyi

Rindu siraman alunan suara rohani.



Karya : Pena

Judul : Melukis pagi



Sang pagi aku lukisnya seperti jelita,

Karena dia begitu indah.


Pagi juga aku abadikan menjadi puisi agar aku bisa membacanya

lagi dan lagi..


Wahai pagi

kau bernyanyi dengan kicauan burung-burung seriti,

Suaramu terdengar merdu hingga membuat hasratku ingin selalu bersamamu.


Dan

dentingan gemerici air itu bagai engkau sedang,

Dentingkan lagu-lagu cinta untukku.



Karya : Ismu Terisno

Judul : duka rahwana



malam hening perlahan berubah menjadi aurah bengis

setelah datang kabar duka

purnama urung di ganti badai dengan petir menyambar nyambar


memerah melotot mataku

tanduk tumbuh di kepala

darah berkelucur tangis

lisan mengangah dengan taring menjumbul

juga kuku tumbu memanjang menjadi bilah cakar


aku adalah rahwana dengan hati terengah engah dengan aurah bengis

tentang kabar kepergian sita kembali ke rama


ohh sita

aku adalah raksasa bengis

sedikit pun raga mu tak ternodai oleh tanganku di alengka


simpuh kepada sang puja

hanya untuk sang mendiang pertapa jelita


ohh sita

kau adalah engkarnasi titisan sang dewi setyawati

dan aku adalah raksasa bengis yang terbakar api cinta


sumpah ku kepada mu tentang sebuah rasa yang kala itu kujalin dengan mendiang pertapa jelita membuatku bengis dan berduka

dikala sekarat nyawa ku aku berdoa semoga kecewa ku dapat bertemu dengan mu sang puja pertapa jelita di soawrgaloka



Karya : Riezwal Adja

Judul : Deru Luka Ditengah Desir Ombak



Temani aku sejenak duduk

Dalam diam kepala tertunduk

Bukan menghitung butir pasir

Hanya mendengar bunyi berdesir


Ombak yang ingin menyapa

Samarkan deru luka menerpa

Tepat ditepi sebuah pantai

Dimana kepedihan menjuntai


Lalu wajah menengadah

Sebelum senja pun ikut punah

Meminjam jingga sebagai warna

Penutup kelam jiwa yang sempurna


Namun belum redam riuh pilu

Masih perih bak terajam sembilu

Merasakan angin mengiris

Tetapi hati tak ingin menangis


Hanya perlu melepas kekang

Dan segera menghempas lekang

Bebaslah diri dari kenangan

Tak usahlah menderai linangan



Karya : Nora

Judul : Rayuan Pujangga



Rayuanmu bak mantra

Menghipnotis & getarkan gemuruh cinta

Menyulang indah madu asmara

Guncangkan rasa di semesta jiwa


Rayuanmu sungguh begitu menggoda

Merasuk hingga ke sukma

Terangkai dalam bait syair pujangga

Tersemat kata-kata cinta


Romansa dalam seribu puja

Manis terdengar di balik rangkaian kata

Tawarkan candu untuk merasakannya

Hingga terbuai apa daya


Luruh hati dalam dekap cinta

Biaskan cahaya keindahan yang meraja

Agar cinta tak berkelana pergi

Mengikat rayu yang menyanubari



Karya : Iqbal Ardi

Judul : Dalam Diam



Teruntuk perempuan yg ku cinta dalam diam

Bertemu kala beradu mata

Pindahkan rasa ke fantasi surga di atas awan

Lupa akan syariat di tetapkan Sang kuasa


Perempuan yg ku cinta dalam bisu

Sayang menatap matamu haram bagiku

Rasa ini ku yakin bukan nafsu

Dan ku yakin rasa ini tak kan mudah berlalu


Meski pelukku tak kan menjamah mu

Takkan menguatkan mu takkan menenangkanmu

aku akan tetap mencintaimu

Perempuan yg ku cinta dalam diam



Karya : Ristyowulan

Judul : Secawan Kopi



Secawan kopi yang nikmat

Itu perpaduan antara kopi dan gula...


Di tambah panasnya air yang mendidih..

Serta suasana yang santai

Juga hangatnya waktu


Secawan kopi

Yang nikmat itu...


Perpaduan antara pahit dan manis

Serta panas..

Kau tunggu biar menghangat


Dan berbaur dengan suasana

Dan waktu yang santai.


Agar serasa nikmat

Nikmati secawan kopi



Karya : Hari Untoro Dradjat

Judul : Menebar Angin Menuai Badai



Laut punya cerita

Badai memberi bencana

Lautan punya pantai nan indah

Badai menerjang terjang daratan Eropa.


Hembusan angin meniup gelombang

Air laut merebak menuju daratan

Banjir rob melanda perumahan

Airbah menyapu rumah warga.


Kalau laut punya kisah

Badai membawa peristiwa

Kalau kisah cinta tak sampai

Cerita tragis Romeo dan Juliet.


Kalau ada badai rumah tangga

Masuk rumah tanpa ketukan pintu

Kalau badai lewat jendela belakang

Rumah porak poranda disapu angin kencang.


Kalau badai menyerang

Samudera bergelombang

Pusaran angin puting menyerang

Siapa menabur angin dia menuai badai.



Karya : Gambuh R Basedo & Mawar Futida

Judul : Gebu Rindu



Ingin ku tulis puisi rindu paling gebu

Dari indah rekah bibir asmarayu

Ronce dalam hangat mesra cinta

Andai boleh ku pinta jangan lepas hingga


Ini jujurku berkata

Tanpa gejolak apa-apa

Begitu saja aku ingin bicara

Bila kelopak rindu berguguran

Sesekali punguti letakkan pada nurani cinta

Agar lunas ketika kau kecup kening hati


Mari cengkerama mesra

Dalam secangkir kopi hitam saja

Tersenyumlah bungah

Buang beban memberatkan

Kita bernyanyi lagu cinta paling biru

Mengemas segala prasangka tak tentu


Redam rasa ini

Meski di bilik paling rahsa rahsia

Biarkan binar cahya

Berkelindan di antara kita



Karya : Kidung Permata Lontar

Judul : Saat Kidung Luruh Sukma



Larut sepi terawang diri

Saat lamun berimaji

Jelma bermimpi

Ilusi


Rembulan

Malam menawan

Pijar lembara kasmaran

Gurat wajahmu sona tawan


Bibir gincu mengulum syahdu

Kala gumintang membelenggu

Melukis ambigu

Rindu


Merangas

Kasih berwelas

Jua warnai faras

Cantik dalam angan terbekas


Jejak cinta menepis setia

Pada rona menjingga

Menghujub permata

Anedia


Rejang

Melayang bayang

Luruh sambut kenang

Sukma menjeruji ritmis redang

Share This :

0 comments